Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013
Abstract
Dalam minggu ketiga bulan Maret yang lalu terdapat
dua tulisan yang menarik untuk disimak yang dimuat harian
Kompas terkait dengan Kurikulum 2013, khususnya tentang
kurikulum bahasa Indonesia. Dua tulisan tersebut memiliki
spirit yang sama, yaitu memandang kurikulum bahasa
Indonesia masih berpijak pada paradigma lama, yaitu
pendekatan struktural. Melalui tulisannya yang berjudul
Bahasa Sebagai “Parole”, Iwan Saidi (Kompas,18 Maret 2013)
menyatakan bahwa Kurikulum 2013 masih menggunakan
paradigma pemanfaatan bahasa sebagai sarana komunikasi.
Pelajaran BI tidak lagi berfungsi menumbuhkan semangat
nasionalisme pada siswa.Upaya memprakmatigkan BI tidak
dibarengi pemahaman yang memadai tentang fungsi bahasa
sebagai ekspresi individu menyebabkan penyusunan
beberapa Kompetensi dasar (KD) terkesan dipaksakan.
Untuk memperkuat pandangannya, Acep merujuk contoh
KD kelas III SD/MI yang berhubungan dengan
Kompetensi Inti (KI) 2, “Memiliki kedisiplinan dantanggung jawab untuk hidup sehat serta merawat hewan dan
tumbuhan melalui pemanfaatan BI dan/atau bahasa daerah”,
sebagai KD yang disusun atas dasar logika bahasa yang
kurang tepat.