dc.contributor.author | Mahsun | |
dc.date.accessioned | 2013-08-02T08:08:23Z | |
dc.date.available | 2013-08-02T08:08:23Z | |
dc.date.issued | 2013-06-01 | |
dc.identifier.citation | Alwi, Hasan, et. al. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas dan Balai Pustaka. BSNP. 2006a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI. http://www.bsnpindonesia.org. Diakses pada tanggal 20 Desember 2009. --------------. 2006a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs.. http://www.bsnp-indonesia.org. Diakses pada tanggal 20 Desember 2009. --------------. 2006a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA. http://www.bsnp-indonesia.org. Diakses pada tanggal 20 Desember 2009. Depdikbud. 1975. Kurikulum menengah Pertama (SMP) 1975 Garis-Garis Besar Program Pengajaran Bidang Studi bahasa Indonesia. Jakarta. ---------------. 1987. Kurikulum menengah Umum Tingkat Atas (SMA), Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Program Inti. Jakarta ---------------. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Sekolah lanjutan Tingkat Pertama, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta. Hartoko. Dick dan Rahmanto.1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yagyakarta: Kanisius. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-979-1032-64-3 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/3364 | |
dc.description.abstract | Dalam minggu ketiga bulan Maret yang lalu terdapat
dua tulisan yang menarik untuk disimak yang dimuat harian
Kompas terkait dengan Kurikulum 2013, khususnya tentang
kurikulum bahasa Indonesia. Dua tulisan tersebut memiliki
spirit yang sama, yaitu memandang kurikulum bahasa
Indonesia masih berpijak pada paradigma lama, yaitu
pendekatan struktural. Melalui tulisannya yang berjudul
Bahasa Sebagai “Parole”, Iwan Saidi (Kompas,18 Maret 2013)
menyatakan bahwa Kurikulum 2013 masih menggunakan
paradigma pemanfaatan bahasa sebagai sarana komunikasi.
Pelajaran BI tidak lagi berfungsi menumbuhkan semangat
nasionalisme pada siswa.Upaya memprakmatigkan BI tidak
dibarengi pemahaman yang memadai tentang fungsi bahasa
sebagai ekspresi individu menyebabkan penyusunan
beberapa Kompetensi dasar (KD) terkesan dipaksakan.
Untuk memperkuat pandangannya, Acep merujuk contoh
KD kelas III SD/MI yang berhubungan dengan
Kompetensi Inti (KI) 2, “Memiliki kedisiplinan dantanggung jawab untuk hidup sehat serta merawat hewan dan
tumbuhan melalui pemanfaatan BI dan/atau bahasa daerah”,
sebagai KD yang disusun atas dasar logika bahasa yang
kurang tepat. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Pembelajaran | en_US |
dc.subject | Bahasa Indonesia | en_US |
dc.title | Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013 | en_US |
dc.type | Article | en_US |