EFEKTIVITAS MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN COOPERATIVE LEARNING DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Eksperimentasi di Kelas IX SMP se-Sub Rayon 04 Kabupaten Wonogiri)
View/ Open
Date
2011-07Author
Mardiyana, Mardiyana
Triyanto, Triyanto
Purnomo, Yoppy Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui manakah diantara model pembelajaran penemuan terbimbing, cooperative learning, dan konvensional yang dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. (2) Untuk mengetahui manakah diantara kategori kreativitas siswa (tinggi, sedang, dan rendah) yang memberikan hasil belajar yang lebih baik. (3) Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar. Hasil belajar pada penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas IX SMP se-Sub Rayon 04 Kabupaten Wonogiri dengan sampel terdiri masing-masing 3 kelas dari 2 sekolah. Pengambilan sampel dilakukan secara kombinasi antara stratified random sampling dan cluster random sampling. Sebagai alat pengumpul data yaitu tes, angket, dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Berdasarkan analisis variansi dan dilanjutkan uji komparasi ganda maka kesimpulan penelitian ini adalah (1) Model penemuan terbimbing memberikan hasil belajar yang sama dengan model cooperative learning, tetapi lebih baik daripada konvensional. (2) Kreativitas yang lebih tinggi memberikan hasil belajar lebih baik daripada kreativitas yang lebih rendah. (3) Pada kategori tinggi, model penemuan terbimbing lebih baik hasil belajarnya daripada cooperative learning dan cooperative learning lebih baik hasil belajarnya daripada model konvensional. Pada kreativitas sedang maupun rendah, penemuan terbimbing dan cooperative learning memberikan hasil belajar yang sama tetapi lebih baik daripada konvensional. Kecuali itu, pada pembelajaran penemuan terbimbing, kreativitas tinggi lebih baik hasil belajarnya daripada kreativitas sedang dan kreativitas sedang memiliki hasil belajar yang sama dengan kreativitas rendah. Pada model cooperative learning maupun konvensional, kreativitas tinggi, sedang, maupun rendah memiliki hasil belajar yang sama.