dc.identifier.citation | Alisjahbana, Sutan Takdir. 1957. Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat. Burhan, Jazir. 1976. “Politik Bahasa Nasional dan Pengajaran Bahasa Indonesia.” Dalam Politik Bahasa Nasional I, Amran Halim, ed. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1975. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional 25-28 Februari. Jakarta: Depdikbud. Effendi, S. 1975. “Lembaga Bahasa Nasional dan Pengembangan Bahasa”. Dalam Politik Bahasa Nasional I, Amran Halim, ed. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Fitriany, Yunita. 2015. EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia. Jakarta: Transmedia Pustaka. Gazalda, Sibi. 1963. Pengantar Kebudayaan sebagai Ilmu. Jakarta: Pustaka Setia. Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Nasional. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Junus, Umar. 1969. Sejarah Perkembangan ke Arah Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara. Kridalaksana, Harimurti. 1978. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Flores: Nusa Indah. Lembaga Bahasa Nasional. 1974. Politik Bahasa Nasional, Laporan Praseminar 29—31 Oktober 1974. Jakarta: Lembaga Bahasa Nasional. Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya (edisi revisi 2011). Jakarta: Rajawali Pers. Muslich, Masnur. 2012. Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Muslich, Masnur dan Suparno. 1988. Bahasa Indonesia: Pembinaan dan Pengembangannya. Bandung: Jemmars. Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia. Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa. Rusyana, Yus dan Samsuri. 1976. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Samsuri. 1978. Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga. Sumarsono. 2014. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengantar Pragmatik. Bandung: Angkasa. Veerhar, J.W.M. 1989. Identitas Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Wareing, Shan dan Linda Thomas. 2007. Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. | in_ID |
dc.description.abstract | Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia menjadi sesuatu yang tidak bisa dipungkiri. Bahasa mampu menjadi alat perjuangan, mampu digunakan sebagai sarana penyampaian ide, dan masih banyak lagi signifikansi bahasa lainnya. Dalam hal ini, bahasa dengan segala fungsi dan perannya telah mampu menjadi salah satu pilar penting kehidupan manusia. Hal tersebut telah dimiliki oleh semua bahasa yang menjadi alat tutur masyarakat, baik itu berupa bahasa daerahnya, bahasa nasionalnya, maupun bahasa yang berasal dari luar daerah atau negeranya yang sering disebut sebagai bahasa asing. Namun demikian, sejauh ini permasalahan yang sering menjadi titik perdebatan di tengah masyarakat ialah ketimpangan yang terjadi akibat keberadaan bahasa daerah, bahasa nasional (dalam hal ini bahasa Indonesia), dan bahasa asing (terutama bahasa Inggris). Keberadaan yang dimaksud ialah terjadinya suatu kompetisi yang saling berseberangan antara bahasa daerah sebagai bahasa pertama rata-rata manusia Indonesia, kemudian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan persatuan bangsa, dan hadirnya bahasa asing sebagai bagian dari kehidupan global masyarakat dunia. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah konkret dari berbagai pihak agar trilogi bahasa yang ada tidak menjadi sesuatu yang terus berkompetisi untuk mendapatkan kehormatannya, namun lebih pada bagaimana menghasilkan suatu kolaborasi yang apik sehingga dicapailah cita-cita keberjayaan dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), khususnya sebagai bagian penting dalam optimalisasi pembelajaran yang bermuara pada bahasa Indonesia. | in_ID |