• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pendidikan Karakter Mahasiswa: Memberikan Suri Tauladan terhadap Dosen

    Thumbnail
    View/Open
    17-Sulfi Amalia.pdf (452.7Kb)
    Date
    2014-05-24
    Author
    Amalia, Sulfi
    Ningsih, Juni Wulan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan dari tulisan ini adalah menjelaskan tentang strategi mahasiswa dalam memberikan suri tauladan pada dosen yang malas dengan cara yang tidak menyakitkan hati. Dalam dunia pendidikan, dosen harus menjadi contoh pada mahasiswanya, sehingga dosen harus memiliki wawasan yang luas, disiplin pada waktu, jujur, peduli pada mahasiswa, dan inspiratif. Kenyataan yang ada, tidak sedikit dosen yang belum memenuhi kriteria tersebut. Mereka sering datang terlambat, sehingga proses belajar tidak maksimal. Dosen hanya sekedar mengajar lalu pulang, dan tidak meluangkan waktu untuk mahasiswa. Penilaian dosen tidak memperhatikan kejujuran mahasiswa. Betapa menderitanya mahasiswa dari dosen yang pemalas itu. Mahasiswa memberi saran perbaikan pada dosen, jelas kecil kemungkinannya untuk berhasil. Solusi yang ditawarkan adalah mahasiswa justru memberi suri tauladan pada dosen. Strateginya adalah mahasiswa mengikuti program IAYP (International Award for Young People), yang pusatnya berada di Inggris. Dalam program itu, mahasiswa dididik untuk berkarakter disiplin dalam hal waktu, jujur, tangguh, kreatif, dan peduli pada sesama. Untuk level perunggu, mahasiswa harus melakukan tiga kegiatan (olah raga, ketrampilan, dan pelayanan masyarakat) sekaligus dalam seminggu minimal 60 menit. Tiga kegiatan itu dilakukan di kampus masing-masing peserta IAYP selama 24 minggu tanpa boleh terputus. Apabila terputus, maka mahasiswa harus mengulangi kegiatan mulai dari awal. Pada tingkat universitas, pelaksanaan kegiatan IAYP ini lebih fleksibel daripada tingkat SMA, sehingga tingkat kecurangannya juga tinggi. Mahasiswa yang benar-benar mengikuti kegiatan IAYP dengan sepenuh hati, ternyata karakternya terbentuk menjadi jujur, disiplin mengelola waktu, tabah, kreatif, dan peduli pada sesama. Mahasiswa peserta IAYP ini secara pro aktif dan rutin mendiskusikan kemajuannya dalam program IAYP kepada dosen yang pemalas tadi. Hal ini secara tidak langsung akan membuat dosen pemalas menjadi malu.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/6405
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV