• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-15 RAPI 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-15 RAPI 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Konsep Courtyard Pada Permukiman Multi-Etnis Historis di Kota Lama Gresik Sebagai Konsep Kearifan Lokal Berdasarkan Perspektif Post-Kolonial

    Thumbnail
    View/Open
    H64_Dian Ariestadi.pdf (1.360Mb)
    Date
    2016-12-07
    Author
    Ariestadi, Dian
    Antariksa
    Wulandari, Lisa D.
    Surjono
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Perkembangan kota-kota Indonesia khususnya Jawa, tidak terlepas dari sejarah kota-kota pesisir sebagai bandar perniagaan, bertemunya berbagai etnis pendatang, dan berkembang menjadi kota multikultur yang heterogen. Pada era kolonial, kota pesisir utara jawa merupakan pusat-pusat prioritas wilayah yang dikuasai, sehingga saat ini memiliki jejak pengaruh kolonialisme baik struktur fisik, sosial, hingga kulturalnya. Paradigma post-kolonialis menekankan perspektif kajian pada kuasa (power), identitas, serta upaya-upaya resiliensi untuk mempertahankan eksistensi (struggle). Pada kota historis era kolonial paradigma post-kolonialis tidak hanya mengkaji aspek hegemoni power penjajah serta dampak pada pihak terjajah (subaltern), tetapi lebih luas dapat mengkaji konsepkonsep resiliensinya sebagai konsep sosial dan budaya lokal. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan eksplorasi tipo-morfologi spasial dan arsitektural pada bangunan dan lingkungan hunian yang ada di Kota lama Gresik. Dalam perspektif postkolonial, pola tata ruang kota dengan pola permukiman multi-etnis Kota lama Gresik yang tertutup merupakan perwujudan bentuk dari upaya kelompok etnis untuk mempertahankan identitas, melindungi privasi dan teritori dari kekuatan-kekuatan yang mengganggu eksistensi etnis mereka. Transformasi konsep courtyard pada bangunan dan lingkungan di permukiman multi-etnis Kota lama Gresik terlihat tidak menjadi konflik, baik antar etnis maupun konflik masyarakat dengan pihak penguasa, melainkan dapat digunakan sebagai mekanisme kontrol pada satu lingkungan etnis yang ternyata sesuai dengan tuntutan kebutuhan sosial dan budayanya. Dalam perspektif postkolonial, toleransi dan demokrasi merupakan atribut penting dalam dinamika pemahaman dan penggunaan konsep courtyard. Courtyard yang telah terbentuk dan berkembang di kota multi-etnis Gresik dapat digunakan sebagai potensi kearifan lokal untuk konsep lingkungan hunian, arsitektur dan kota yang berkelanjutan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8131
    Collections
    • Simposium Nasional Ke-15 RAPI 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV