Show simple item record

dc.contributor.authorAriestadi, Dian
dc.contributor.authorAntariksa
dc.contributor.authorWulandari, Lisa D.
dc.contributor.authorSurjono
dc.date.accessioned2017-01-12T01:49:38Z
dc.date.available2017-01-12T01:49:38Z
dc.date.issued2016-12-07
dc.identifier.citationAkcan, E. (2014). Postcolonial Theories in Architecture. Dalam A Critical History Of Contemporary Architecture 1960–2010. Haddad, E.G. & Rifkind, D. (Editors). London-Thousand Oaks-New Delhi: SAGE Publications Ltd Ariestadi D., (2014), " Teritori Ruang Hunian dan Kawasan pada Arsitektur Rumah Courtyard Di Kampung Arab Gresik" Prosiding Seminar Nasional Arsitektur Pertahanan (ARSHAN) 2014 , Program Studi Arsitektur, UPN “Veteran” Jatim, 08 Agustus 2014, Insting Teritorial dan Ruang Pertahanan, pp. 155-164. Aryanti, T. (2013). Breaking The Wall, Preserving The Barrier: Gender, Space, and Power In Contemporary Mosque Architecture in Yogyakarta, Indonesia. PhD Dissertation. Urbana, Illinois: University of Illinois at Urbana-Champaign. Crysler C.G., Cairns S., & Heynen H., (Editors). (2012). The SAGE Handbook of Architectural Theory. LondonThousand Oaks-New Delhi: SAGE Publications Ltd. Edwards B., Sibley M., Hakmi M., & Land P. (Editors). (2006). Courtyard Housing Past, Present and Future. New York: Taylor & Francis Fauzy B., Antariksa & Salura P. (2011). Memahami Relasi Konsep Fungsi, Bentuk dan Makna Arsitektur Rumah Tinggal Masyarakat Kota Pesisir Utara Di Kawasan Jawa Timur: Kasus Studi Rumah Tinggal di Kampung Karangturi dan Kampung Sumber Girang, Lasem. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), Vol. 38, No. 2. Hayden, D. (1995). The Power of Place: Urban Landscapes as Public History. Cambridge: The MIT Press. Heynen H., & Wright G. (2012). Introduction: Shifting Paradigms and Concerns. Dalam The SAGE Handbook of Architectural Theory. Crysler C.G., Cairns S., & Heynen H., (Editors). London- Thousand Oaks-New Delhi: SAGE Publications Ltd. Hosagrahar J. (2012). Interrogating Difference: Postcolonial Perspectives in Architecture and Urbanism. Dalam The SAGE Handbook of Architectural Theory. Crysler C.G., Cairns S., & Heynen H., (Editors). LondonThousand Oaks-New Delhi: SAGE Publications Ltd. Juningsih L., (2015), " Multikulturalisme Di Yogyakarta dalam Perspektif Sejarah" Prosiding Seminar Dies Natalis Fakultas Sastra, USD ke-22, Pergulatan Multikulturalisme di Yogyakarta dalam Perspektif Bahasa, Sastra, dan Sejarah, pp. 1-11. Leach N., (Ed). (1997). Rethinking Architecture: A reader in cultural theory. London and New York: Routledge, Taylor & Francis Group. Lefèbvre, H. (1991). The Production of Space. Cambridge and Oxford: Blackwell Li, Y. and Yan, X. (2010). Analysis on the Characteristics of Guanzhong Traditional Residential Courtyard - Take Tang Courtyard in Xunyi County as an Example. Asian Social Science, CCSE. www.ccsenet.org/ass, Vol. 6 No. 3. Markus T.A., & Cameron D. (2002), The Words Between the Spaces, Buildings and Language, London, Routledge Pemda Gresik (2010). GreenMap Cagar Budaya Kota Gresik: Study Analisa Aset Bangunan Bersejarah (Kuno) Di Kabupaten Gresik. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS Surabaya. Pemda Gresik (2012). Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Koridor Jl. Pahlawan – Alun-Alun – Jl. Raden Santri – Jl. HOS Cokroaminoto – Jl. Basuki Rahmat. Dinas Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Gresik. Rapoport, A. (Special Article). (2007). The Nature of the Courtyard House: A Conceptual Analysis. TDSR VOLUME XVIII NUMBER I I Riski C., Antariksa, & Surjono. (2009). Pelestarian Kampung Kemasan Kota Lama Gresik. Arsitektur e-Journal, Volume 2 Nomor 2 Said, E. W. (2010). Orientalisme. (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soekiman, D. (2014). Kebudayaan Indis, Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi. Depok : Komunitas Bambu Widodo, D. I. (Editors). (2004). Grissee Tempo Doeloe. Pemerintah Kabupaten Gresik Widyastuty A. A. S. I. (2011). Identifikasi Kawasan Kota Lama Gresik. Jurnal Teknik WAKTU, Vol. 09, No. 02. Yu, N. (1999). The Urban Courtyard Housing Form as a Response to Human Needs, Culture and Environment. Thesis: The University of Guelph. Zhang, D. (2006). New courtyard houses of Beijing: direction of future housing development. URBAN DESIGN International 11, pp. 133–150. www.palgrave-journals.co.uk/udiin_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8131
dc.description.abstractPerkembangan kota-kota Indonesia khususnya Jawa, tidak terlepas dari sejarah kota-kota pesisir sebagai bandar perniagaan, bertemunya berbagai etnis pendatang, dan berkembang menjadi kota multikultur yang heterogen. Pada era kolonial, kota pesisir utara jawa merupakan pusat-pusat prioritas wilayah yang dikuasai, sehingga saat ini memiliki jejak pengaruh kolonialisme baik struktur fisik, sosial, hingga kulturalnya. Paradigma post-kolonialis menekankan perspektif kajian pada kuasa (power), identitas, serta upaya-upaya resiliensi untuk mempertahankan eksistensi (struggle). Pada kota historis era kolonial paradigma post-kolonialis tidak hanya mengkaji aspek hegemoni power penjajah serta dampak pada pihak terjajah (subaltern), tetapi lebih luas dapat mengkaji konsepkonsep resiliensinya sebagai konsep sosial dan budaya lokal. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan eksplorasi tipo-morfologi spasial dan arsitektural pada bangunan dan lingkungan hunian yang ada di Kota lama Gresik. Dalam perspektif postkolonial, pola tata ruang kota dengan pola permukiman multi-etnis Kota lama Gresik yang tertutup merupakan perwujudan bentuk dari upaya kelompok etnis untuk mempertahankan identitas, melindungi privasi dan teritori dari kekuatan-kekuatan yang mengganggu eksistensi etnis mereka. Transformasi konsep courtyard pada bangunan dan lingkungan di permukiman multi-etnis Kota lama Gresik terlihat tidak menjadi konflik, baik antar etnis maupun konflik masyarakat dengan pihak penguasa, melainkan dapat digunakan sebagai mekanisme kontrol pada satu lingkungan etnis yang ternyata sesuai dengan tuntutan kebutuhan sosial dan budayanya. Dalam perspektif postkolonial, toleransi dan demokrasi merupakan atribut penting dalam dinamika pemahaman dan penggunaan konsep courtyard. Courtyard yang telah terbentuk dan berkembang di kota multi-etnis Gresik dapat digunakan sebagai potensi kearifan lokal untuk konsep lingkungan hunian, arsitektur dan kota yang berkelanjutan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectCourtyardin_ID
dc.subjectGresikin_ID
dc.subjectHistorisin_ID
dc.subjectKearifan Lokalin_ID
dc.subjectMulti-etnisin_ID
dc.subjectPost-kolonialin_ID
dc.titleKonsep Courtyard Pada Permukiman Multi-Etnis Historis di Kota Lama Gresik Sebagai Konsep Kearifan Lokal Berdasarkan Perspektif Post-Kolonialin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record