• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-15 RAPI 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-15 RAPI 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Konservasi Spasial dan Psikologi Pada Permukiman Migran Madura Kelurahan Kotalama - Malang

    Thumbnail
    View/Open
    H41_Damayanti Asikin.pdf (349.3Kb)
    Date
    2016-12-07
    Author
    Asikin, Damayanti
    Antariksa
    Wulandari, Lisa Dwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Masalah konservasi warisan abad ke-21 adalah meningkatkan warisan untuk kehidupan modern, dengan objek penelitian berupa adaptasi warisan arsitektur dan cara menggunakannya. Pembahasan gagasan ruang sebagai nilai warisan membangun pendekatan baru untuk konservasi arsitektur modern yang kompleks. Konsep konservasi yang didasarkan pemahaman bahwa ruang merupakan warisan budaya disebut juga sebagai konservasi spasial. Ruang merupakan dimensi arsitektur yang membedakannya dari ekspresi artistik yang lain sehingga ruang harus dipertimbangkan sebagai objek konservasi itu sendiri, bukan hanya sebagai produk hasil konsolidasi, restorasi dan konservasi batas-batas fisiknya. Selain konservasi spasial, terdapat pula teori konservasi psikologi yang menyebutkan bahwa persepsi tempat dan kognisi memberikan gambaran pada mental dan tempat secara kolektif. Kota Malang merupakan salah satu tujuan migrasi masyarakat Madura yang berasal dari Kabupaten Bangkalan sejak tahun 1930, namun hingga saat ini Migran Madura yang bermigrasi ke Kota Malang bukan hanya berasal dari Bangkalan saja, tetapi juga dari daerahdaerah kabupaten lain di Pulau Madura seperti Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Permukiman Kotalama Malang merupakan salah satu titik aglomerasi Migran Madura di Kota Malang. Oleh sebab itu ingin diketahui bagaimana konsep dan bentuk konservasi yang diterapkan Migran Madura pada permukiman urban di Kelurahan Kotalama Malang sebagai upaya proses penyesuaian dalam lingkungannya yang baru. Hasil kajian menunjukkan bahwa konservasi spasial dan konservasi psikologi diterapkan bersama-sama, saling melengkapi. Konservasi psikologi menjadi bekal pengalaman ruang yang dibawa migran dari tempat asalnya melengkapi konservasi spasial. Konservasi spasial lebih mendominasi pada aspek tangible sedangkan konservasi psikologi lebih mendominasi pada aspek intangible.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8133
    Collections
    • Simposium Nasional Ke-15 RAPI 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV