Desain Lingkungan Fisik Bagi Operator Bagian Pemeriksaan
View/ Open
Date
2016-12-07Author
Pasmawati, Yanti
Kusmindari, Christofora Desi
Sukapto, Paulus
Octavia, Johanna Renny
Metadata
Show full item recordAbstract
Visual inspection task merupakan aktivitas inspeksi suatu produk dengan posisi mata terpusat melalui
konveyor yang bergerak, semakin cepat produk diproduksi maka semakin kritis waktu dari operator
pemeriksaan. Selain gangguan fisiologis. kondisi tersebut dalam jangka waktu lama akan berdampak
pada gangguan psikologis seperti kelelahan mata, ketidaknyamanan, dan kehilangan konsentrasi
sehingga terjadi penurunan produktivitas, penurunan angka kecelakaan yang berhubungan dengan
kerja dan kelelahan (Manuaba, 1992). Tujuan penelitian yang ingin dicapai, antara lain: (1)Menentukan ukuran kinerja pemeriksaan dan tingkat produktivitas bagian visual inspection task, (2)Menentukan rancangan desain eksperimen yang ergonomis yang dapat diterapkan pada visual
inspection task. Objek penelitian adalah operator bagian pemeriksaan pada minuman kemasan cup
“panther”. Operator berjumlah 10 orang yang memiliki nilai IQ 90-120 yang berusia 20 – 25 tahun.
Metode penelitian adalah metode eksperimen. Variabel independen terdiri dari tingkat pencahayaan,
posisi kerja, dan gender. Variabel dimanipulasi menjadi 12 kelompok desain eksperimen. Pengolahan
data dilakukan dengan pendekatan ukuran kinerja pemeriksaan. Analisis data penelitian
menggunakan analysis of variance (ANOVA), Control Chart, dan produktivitas. Hasil penelitian
menyatakan bahwa: (1) Berdasarkan ukuran kinerja pemeriksaan, rancangan desain eksperimen
yang menghasilkan kinerja pemeriksaan di stasiun kerja visual inspection task minuman kemasan cup
panther terbaik adalah desain eksperimen LkB200 (Laki-laki, posisi kerja berdiri, tingkat
pencahayaan 200 Lux) yaitu sebanyak 525 cup. Hal ini juga mempengaruhi produktivitas kerja yang
mana desain eksperimen LkB200 juga memiliki produktivitas tertinggi dari rancangan desain
eksperimen lainnya yaitu sebesar 0.833, (2) Faktor interaksi yang berbeda pada desain eksperimen
adalah faktor tingkat pencahayaan dengan posisi kerja. Faktor tersebut mempengaruhi jumlah cacat
terdeteksi.