dc.identifier.citation | Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bramastia. 2012. “Kiamat Boyolali”. Solopos, 31 Desember 2013. Brown, Penelope., and Stephen C. Levinson. 1987. Politeness Some Universals In Language Usage. New York: Cambridge University Press. Chamalah, Evi. (2012). “Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Wacana SMS Pembaca di Surat Kabar Suara Merdeka dan Radar Tegal”. Thesis. Semarang: FKIP Unissula. Depdiknas. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Hasbul, Fathorrahman. 2013. “Membaca Konspirasi dalam Politik”. Solopos, 4 Februari 2013. Maryani. (2014).“Kesantunan Bahasa Iklan Politik pada Slogan Caleg DPRD dalam Spanduk Pemilu 2013-2014 Di Kota Surakarta”.Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Leech, Geoffrey. 2011. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI-Press. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prihantoro, FX Triyas Hadi, 2013. “PPDB Online dan Kondisi Sekolah Swasta”. Solopos, 25 Juni 2013. Faizah, Naimul. 2014. “Kesantunan Negatif Tindak Tutur Menolak di Kalangan Komunitas Wahana Tri Tunggal (WTT) terhadap Pembangunan Bandara di Kulon Progo Kajian Pragmatik”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Noviastuti, Lia. (2014).” Kesantunan Berbahasa dalam Wacana Sms Pembaca Ada Rubrik “Halo Jogja” Di Surat Kabar Harian Jogja”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Rani, Abdul,dkk. 2006. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemaknaan. Malang: Bayumedia. Sari, Ririn Linda Tunggal. 2011.”Tindak Tutur Direktif dan Kesantunan Negatif dalam Reality Show Minta Tolong di Rajawali Citra Televisi Indonesia.Skripsi.Universitas Sebelas Maret. Silalahi, Puspa Rinda.(2012).“Analisis Kesantunan Berbahasa Siswa/I di Lingkungan Sekolah SMP Negeri 5 Binjai”.Skripsi. Medan: FBS Universitas Negeri Medan. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Suryati, Eti. (2013). “Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Argumentasi Rubrik “Pikiran Pembaca” Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Januari 2013, Relevansinya sebagai Bahan Pembelajaran Menulis Argumentasi, Dan Skenario Pembelajarannya Pada Siswa Kelas X SMA”. Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworeja. Wibowo, Arif. 2013. “Dilema Muslim Huruf Latin”. Solopos, 18 Oktober 2013 Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. | in_ID |
dc.description.abstract | Pemakaian bahasa yang dipakai oleh seorang penutur mencerminkan kemampuan kognitif atau
kemampuan berpikir seseorang. Sebab apa yang diungkapkan oleh lisan adalah satu hal yang
dipikirkan oleh orang tersebut. Kegiatan berkomunikasi yang disampaikan seorang penutur hendaknya
selain menyampaikan maksud dengan baik dan benar, sebaiknya juga menerapkan kesantunan
berbahasa dalam penyampaiannya. Berkaitan dengan kesantunan berbahasa, studi pragmatik erat
kaitannya dengan analisis bidang tersebut. Studi pragmatik menganalisis penggunaaan bahasa dalam
suatu situasi tutur atau cara pengungkapan bahasa dalam suatu peristiwa yang meliputinya. Hal itu
dikarenakan suatu ujaran tidak bias dilepaskan dari konteks percakapan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa pragmatik merupakan kajian bahasa secara utuh yang memerhatikan konteks ujaran.
Konteks ujaran memiliki makna negatif ataupun positif disesuaikan dengan ujarannya. Media sosial,
baik group Whatsapp, facebook, BBM, Instagram, dan lain lain saat ini sudah menjadi teman akrab
bagi anak usia Sekolah Dasar (SD). Media sosial tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap
pemerolehan bahasa anak, baik pengaruh positif dan negatif. Pengaruh negatif bisa berbentuk
kesantunan negatif, yakni; (1)Adanya tindakan bullying terhadap mitra tutur secara berkelanjutan; (2)kekerasan secara non verbal terhadap mitra tutur dalam sebuah group media sosial sehingga
menimbulkan permasalahan yang lebih luas; dan (3) tindakan agresif anak usia sekolah dasar
meningkat. Selain itu, kecenderungan anak lebih asyik dengan media sosialnya dibandingkan mereka
berinteraksi secara langsung. Hal itu berpengaruh pada tingkat komunikasi mereka karena
kecenderungan lebih asyik berdiskusi melalui dunia maya di media sosial. Penelitian ini lebih
mengarahkan mengenai kesantunan negatif pada anak usia sekolah dasar pada media sosial yang ada
di kota Surakarta. | in_ID |