Show simple item record

dc.contributor.authorSuyatno, S
dc.contributor.authorMartaningsih, Sri Tutur
dc.contributor.authorRiyanto, Sugeng
dc.date.accessioned2017-07-31T09:19:39Z
dc.date.available2017-07-31T09:19:39Z
dc.date.issued2017-05-13
dc.identifier.citationDepartemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas. Minto, Rahayu. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Mata Kuiah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Nyoman S. Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana . Jakarta: Pradnya Paramita. Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Pujiastuti, Indah. 2013. Analisis Kualitas Buku Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kelas Tinggi yang Digunakan di SD Negeri 2 Centre Curup Tahun Ajaran 2012/2013 (Tesis). Bengkulu: Program Pascasarjana Universitas Bengkulu Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukirno. 2010. Model Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan Kuantum Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran Bahasa Indonesia. Diambil dari: http://www.umpwr.ac.id/artikel/505-model-buku-ajar-bahasa-indonesia-berbasispendekatan-kuantum-sebagai-upaya-peningkatan-mutu-pembelajaran-bahasaindonesia.html. (18 Januari 2017) Wahyudi, Agus Budi.2011. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Guru Sekolah Dasar. Surakarta: Qinant.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-70471-2-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9142
dc.description.abstractUU Sisdiknas no 20 tahun 2013 pasal 36, yakni kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan jenjang satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Selain itu, pada pasal 37 dijelaskan kembali kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat bahasa, seni budaya, muatan lokal, dan pendidikan agama. Berkaitan dengan adanya potensi masing-masing daerah memiliki cerita-cerita rakyat dan nilai-nilai kearifan lokal atau local wisdom perlu dikembangkan dalam bentuk materi ajar, modul, dan buku ajar. Buku ajar bahasa Indonesia bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai amanat dari UU Sisdiknas No 20 tahun 2003,yang termaktub pada pasal 33 mengemukakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional, sedangkan bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap awal pendidikan apabila diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan / atau keterampilan tertentu. Berpijak dari hal itulah perlu adanya penyelarasan cerita-cerita atau nilai kearifan lokal yang masih sebagian berbahasa daerah dapat dijelaskan dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh peserta didik secara baik. Metode yang sesuai dengan penelitian dan pengembangan buku ajar lebih mengarah pada Research dan Development. Hal itu disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, sedangkan model penelitian pengembangan yang dipilih adalah model penelitian dan pengembangan Sugiyono dengan tahapan, menentukan potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, dan produksi masalah apabila memungkinkan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMSin_ID
dc.subjectPotensiin_ID
dc.subjectlocal wisdomin_ID
dc.subjectbuku ajarin_ID
dc.titlePengembangan Buku Ajar Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Bagi Calon Guru Sekolah Dasar Berpendekatan Local Wisdomin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record