Green Marketing Melalui Higher Net Sustainable Value Sebagai Sumber Keberlanjutan Kemajuan Proses Bisnis dan Kemakmuran Untuk Perusahaan Skala Kecil Menengah di Indonesia
Abstract
Telah banyak sekali studi dari berbagai negara manapun di dunia ini yang menunjukkan
bahwa pelanggan (konsumen, bisnis, ataupun organisasi sector publik), karyawan, dan investor yang cenderung memilih dan menyukai perusahaan-perusahaan yang lebih
bertanggungjawab terhadap lingkungannya. Perusahaan-perusahaan seperti ini telah
terbukti lebih memiliki keberlanjutan bisnis yang lebih baik daripada perusahaan lainnya.
Sensitivitas perusahaan pada konteks sosial, etika, dan lingkungan dimana perusahaan
beroperasi, sangat menentukan masa depan bisnis dan tentunya berpengaruh pada
legitimasi dan kelangsungan bisnis jangka panjang.
Untuk itu perusahaan harus mengintegrasikan berbagai aspek diatas ke dalam pemikiran
strategis yang lebih luas, dengan mengadopsikan pendekatan ‘triple bottom line’, daripada
hanya sekedar berfokus pada pertumbuhan pangsa pasar, penjualan, dan profitabilitas.
Greener marketing di karakteristikkan dengan fokus perusahaan terhadap aspek
lingkungan, dan upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Sustainable marketing
sebagai output dari greener marketing, menjadikan daya saing perusahaan mengalami
kemajuan yang terus berlanjut. Konsep ‘triple bottom line’ ini, di capai melalui penciptaan,
produksi, dan pemberian sustainable solutions dengan higher net sustainable value, yang di
sertai dengan kontinuitas kepuasan pelanggan serta stakeholders lainnya. Paradigma ini
mengeksplorasikan esensi hubungan yang saling terkait antara lingkungan, sosial, dan
kemajuan ekonomi terhadap kesejahteraan perusahaan. Bisnis skala kecil hingga trans-
nasional sekalipun, perlu mengadopsi dan mengembangkan tanggungjawab terhadap
keberlanjutan bisnis, baik dalam skala lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Perusahaan skala kecil dan menengah di seluruh dunia mayoritas memiliki sedikit
pengetahuan mengenai manajemen lingkungan, dan kurang memahami konsep manajemen
lingkungan. Konsep green masih merupakan konsep yang sangat baru, untuk pemilik
maupun pengelola usaha skala kecil menengah. Meskipun telah banyak sekali konferensi,
seminar, dan kampanye dengan tema green, namun hal ini menjadi kurang di respon oleh
usaha skala tersebut. Konsep green process dan green products di Indonesia masih dalam
tahap pertumbuhan. Pemicu maupun pendorong perilaku yang berfokus pada lingkungan
masih relatif belum banyak di teliti pada usaha skala kecil menengah (Worthington &
Patton, 2005), dan masih perlu di kelola lebih lanjut untuk membantu pemilik dan
pengelola usaha skala tersebut meraih keberlanjutan bisnis melalui kesadaran terhadap
lingkungan atau green concept (Hitchens et al., 2003). Penelitian ini di tujukan untuk
mengidentifikasikan key drivers dari aplikasi manajemen lingkungan untuk usaha skala
kecil menengah agar menyadari pentingnya konsep bisnis berbasis lingkungan atau go
green. Beberapa key drivers yang di temukan dalam penlitian ini adalah economic benefits,
financial incentives, stakeholders demand, peraturan dan perundangan, sumberdaya,
motivasi dan pengetahuan.