UJI PRA-KLINIK: EFEK FORTIFIKASI Fe DAN Zn PADA BISKUIT TEMPE-BEKATUL TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN ALBUMIN MENCIT YANG KURANG GIZI DAN ANEMIA
Abstract
Tempe dan bekatul merupakan makanan tradisional Indonesia yang memiliki kandungan
gizi yang tinggi dan dapat dikembangkan sebagai pangan fungsional, khususnya untuk
anak kurang gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian biskuit
Tempe Bekatul yang difortifikasi dengan Fe dan Zn terhadap kadar hemoglobin (Hb) dan
albumin pada hewan coba (mencit) yang kurang gizi dan anemi. Penelitian dimulai dari
sebuah eksperimental murni dengan desain random non faktorial. Intervensi pada mencit
dibagi menjadi 3 kelompok (A, B, C). Setiap kelompok mendapat biskuit Tempe Bekatul
yang difortifikasi Fe dan Zn, perbandingan tempe dan biskuit untuk masing-masing kelompok
adalah 1:1 (A), 3:1 (B) dan 7:3 (C). Kelompok kontrol mendapat pakan standar untuk
mencit berupa Comfeed. Kadar Hb dan albumin diukur menggunakan spectrofotometri,
menggunakan darah orbital. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan berat badan,
kadar Hb dan albumin baik pada minggu ke-4 dan ke-8 setelah intervensi (p=<0.05).
Peningkatan berat badan, Hb dan albumin tertinggi tampak pada kelompok intervensi C,
dimana pada minggu ke-4 rerata untuk masing-masing adalah 74.31±15.9 g, 5.08±0.19
g/dL dan 2.57±0.11 g/dL, sedangkan pada minggu ke-8 adalah 121±24.45 g, 5,54±0.15
g/dL dan 2.97±0.12 g/dL. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biskuit
C paling efektif meningkatkan kadar Hb dan albumin pada mencit yang kurang gizi dan
anemia.