dc.contributor.author | Bahauddin, Achmad | |
dc.contributor.author | Ferdinant, Putro Ferro | |
dc.contributor.author | Ritajeng, Mega Metta | |
dc.date.accessioned | 2014-07-03T03:42:21Z | |
dc.date.available | 2014-07-03T03:42:21Z | |
dc.date.issued | 2014-03-27 | |
dc.identifier.citation | Aref, A., Hervani & Marilyn M., 2005. Performance Measurement Green Supply Chain Management, Benchmarking : An International of Journal, Volume12, hal. 330-335. Gungor, A. & Gupta, S., 1999. Issues In Environmentally Consciuos Manufacturing And Product Recovery: A survey, Journal of Computers & Industrial Engineering, Volume 36, Hal. 811813. Primantara, A., dan Supriyanto, H., 2010, Pengukuran dan Peningkatan Performansi Supply Chain dengan Pendekatan Model SCOR dan Lean Six Sigma di PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya, ITS, Surabaya. Pujawan, I.N., 2005. Supply Chain Management. Edisi Pertama. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya. Saputra, H. & Fithri, P. 2012. Perancangan Model Pengukuran Kinerja Green Supply Chain Pulp dan Kertas. Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 11 No. 1, April 2012, Hal.193-202. Srivastava, S. 2007. Green Supply Chain Management : A State Of The Art Literature Review. Journal of Otago Management Graduate Review, hal.53-57. Supply Chain Council, 2012. SCOR Version 10.0 Overview, URL: http://www.supply-chain.org, Accessed 2013-12-10. | en_US |
dc.identifier.issn | 2337-4349 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/4513 | |
dc.description.abstract | Dunia manufaktur menghadapi tantangan yang berubah-ubah dan semakin berat dari masa-ke masa
seiring dengan pasar yang semakin mengglobal, berkembangnya teknologi informasi dan tuntutan
pelanggan yang semakin tinggi. Persaingan saat ini bukan lagi persaingan antar perusahaan akan
tetapi perrsaingan antar jaringan rantai pasok (supply chain network). Supply chain adalah bagian
yang memegang peranan penting di setiap perusahaan yang ingin memenangkan persaingan. Oleh
karena itu harus ada penilaian terhadap kinerja supply chain management yang secara terus menerus
sehingga terjadi perbaikan terus menerus pada aliran supply chain perusahaan terutama di industri
baja hilir. Hal ini mendorong banyak perusahaan berusaha mengintegrasikan aspek ramah lingkungan
(green) ke dalam supply chain dengan istilah Green SCM. Dengan mengidentifikasi indikator kinerja
Green SCM, semua proses yang ada di perusahaan dapat diintegrasikan secara menyeluruh ke dalam
system kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indikator kinerja Green Supply
Chain Management yang digunakan di industri baja hilir dan menghitung nilai bobot masing-masing
indikator kinerja Green Supply Chain Management tersebut. Penentuan indikator kinerja Green Supply
Chain Management menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) berdasarkan kriteriakriteria
yang ada di SCOR (Supply Chain Operation Reference) dengan menambahkan unsur
environment. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa indikator kinerja Green Supply Chain
Management yang digunakan di industri baja hilir terdiri dari 24 indikator (POF1, CCT1, CGS1,
OFC1, USCF1, USCF2, USCF3, EN1, EN2, EN3, EN4, EN5, EN6, EN7, EN8, EN9, EN10, EN11,
EN12, EN13, EN14, EN15, EN16, EN17). Bobot terbesar dari indikator tersebut adalah indikator
OFC1 sebesar 0.08421 point. Sedangkan indikator CCT1 merupakan indikator dengan bobot terendah
yaitu sebesar 0.02389 point. Nilai bobot menunjukkan tingkat kepentingan dari masing-masing
indikator tersebut. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Indikator Kinerja | en_US |
dc.subject | Green SCM | en_US |
dc.subject | Industri Baja Hilir | en_US |
dc.title | Identifikasi Indikator Kinerja Green Supply Chain Management di Industri Baja Hilir | en_US |
dc.type | Article | en_US |