Analisis Kelelahan Kerja, Kebosanan Kerja, Kepuasan Kerja sebagai Dasar Rekomendasi Perbaikan Fisiologis Pekerja
Abstract
Perusahaan dengan hasil samping berupa limbah partikel gas atau debu, selain harus
memperhatikan kondisi lingkungan, juga faktor manusia sebagai "human capital" menjadi
perhatian yang sangat serius. Beberapa indikator subjektifitas pekerja dalam investigasi
fisiologis kerja dapat berupa pertanyaan tentang kondisi kelelahan, kebosanan dan kepuasan
kerja. Kelelahan kerja merupakan kejadian in-efisiensi kapasitas kerja dan ketahanan tubuh,
dengan kata lain pekerja tidak mampu lagi menerima beban. Kebosanan kerja kondisi atau
situasi dengan stimulus yang rendah, sedangkan kepuasan kerja adalah pemanfaatan
kemampuan secara maksimal dari pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk analisis kelelahan
kerja, kebosanan kerja, kepuasan kerja pada karyawan di industri pengecoran logam X yang
akan digunakan sebagai dasar rekomendasi perbaikan kerja khususnya pada fisiologis kerja.
Metode yang digunakan untuk memperoleh data subjektif kelelahan kerja dalah dengan
menggunakan kuesioner 30 items of rating scale yang dikeluarkan oleh Japan Association of
Industrial and Health (JAIH), kebosanan kerja dikumpulkan dengan kuesioner, dan Kepuasan
kerja menggunakan pertanyaan 20 items Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 orang yang menjadi subjek penelitian, diperoleh
rerata kelelahan kerja sebesar 76,43 ± 9,92, rerata kebosanan kerja sebesar 50,50 ± 5,29,
sedangkan rerata kepuasan kerja sebesar 42,50 ± 5,93. Hasil perhitungan ini menunjukkan
bahwa masih dimungkinkan adanya peluang perbaikan kondisi kerja berupa perbaikan
fisiologis kerja antara lain berupa: redesain fasilitas kerja, pengaturan waktu istirahat aktif,
pemasangan fan yang difungsikan sebagai penurunan suhu lingkungan perusahaan.