dc.identifier.citation | Astuti, R. Priyaditama, I. Irawan S P. 2012. Perancangan Alat Pemotong Kunyit yang Memenuhi Standar kualitas BALLITRO. BALLITRRO. Teknologi Penyiapan Simplisia Terstandar Tanaman Obat. Diakses dari http://www.balittro.litbang.go.id. BAPPEDA.2010. Laporan Tahunan Karanganyar Cahyonugroho, Y. 2011. Perancangan Mesin Perajang Hijauan Pakan Ternak. Skripsi Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Dewoto. 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia, Volum: 57, No.7 Fahma, F. Jauhari W dkk. 2012. Penentuan Harga Pokok Produksi Kunyit Dan Produk Olahan Di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar. ISBN No. 978-979-96964-3-9 Gunanto, Hidayat, M.. 2006. Evaluasi Kinerja Teknis Mesin Pencacah Hijauan Pakan Ternak. Jurnal Enjiniring Pertanian Vol. IV, No. 2. Katno. 2008. Pengelolaan Pasca Panen Tanaman Obat. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Klaster Biofarmaka. 2011. Modul Pendahuluan Klaster Biofarmaka Karanganyar Piyoto, Handaka. 2008. Modifikasi Mesin Pemotong Rumput Untuk Mesin Panen Padi. Jurnal Enjiniring Pertanian Vol VI, No.2. Prabowo, S.I. 2012. Perancangan Alat Pemotong Simplisia Kunyit Untuk Memenuhi Standar Kualitas Balittro Deptan Republik Indonesia. Skripsi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Simanjuntak, L. 2013. Produk Obat Indonesia Dalam Bentuk Jamu Miliki Nilai Histroris. Diakses dari http://www.beritarayaonline.com/2013/05/produk-obat-indonesia-dalam-bentukjamu.html, 5 Mei 2013. SNI 0838:2008. Mesin Pemotong Ubi Kayu Tastra, I.K. 2011. Modifikasi dan Evaluasi Kinerja Mesin Penyawut Ubi Kayu (MPB-09). Agritech, Vol. 33, No 4. Ulrich, K. T. dan Ephinger, S. D. 2001. Perancangan dan Pengembangan Produk. Salemba Teknika. Jakarta | en_US |
dc.description.abstract | Klaster Biofarmaka memiliki alat pemotong dengan prinsip piringan putar namun alat tersebut
digunakan untuk memotong singkong. Alat tersebut masih digunakan oleh petani sampai saat
ini karena sistem kerjanya yang mudah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan
pengembangan alat pemotong tersebut menjadi alat pemotong kunyit untuk simplisia.
Pengembangan alat diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan diterjemahkan
ke dalam bahasa teknis. Selanjutnya membangkitkan beberapa alternatif konsep yang dapat
memenuhi kebutuhan pengguna. Dari alternatif konsep yang dibangkitkan, dilakukan
pemilihan alaternatif terbaik untuk alat pemotong yang dirancang. Selanjutnya dilakukan
perancangan spesifikasi rancangan untuk pembuatan alat. Pada tahap akhir dilakukan
pengujian dan evaluasi alat. Hasil dari penelitian ini adalah alat pemotong kunyit dengan
sistem piringan putar yang memiliki dimensi panjang 35 cm, lebar 35 cm, dan tinggi 40 cm.
Material yang digunakan pada alat pemotong ini adalah material kayu. Dari pengujian yang
telah dilakukan diketahui bahwa kapasitas alat 3 kg/jam, untuk ketebalan hasil potongan
memiliki rata-rata 3,86 mm, dan presentase hasil potongan yang rusak 21%. Dari hasil
pengujian menunjukkan bahwa hasil potongan dari alat yang dikembangkan memberikan hasil
yang lebih baik daripada alat yang digunakan di klaster biofarmaka saat ini. | en_US |