dc.contributor.author | Sugiyanti | |
dc.contributor.author | Utami, Rizky Esti | |
dc.date.accessioned | 2015-05-13T08:05:36Z | |
dc.date.available | 2015-05-13T08:05:36Z | |
dc.date.issued | 2015-03-07 | |
dc.identifier.citation | [1] Hoffman, B. & Ritchie, D. 1997. Using multimedia to overcome the problems with problem-based learning. Instructional Science, 25, 97-115. [2] Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning-Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang- ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. [3] Siswono, Tatag Yuli Eko. 2007. Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Identifikasi Tahap Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika. Disertasi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. [4] Suparno, Paul. 2001. Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. [5] Qayumi, Shahnaz. 2001. Piaget and His Role in Problem Based Learning. Journal of Investigative Surgery. 14. 63-65. [6] Yulaelawati. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teori dan Aplikasi, Bandung: Pakar Raya. | in_ID |
dc.identifier.issn | 978.602.361.002.0 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5962 | |
dc.description.abstract | Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif siswa kelas VIII D SMP N 15 Semarang melalui pembelajaran berbantuan
Scaffolding. Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa siswa kelas VIII D semester I
SMP Negeri 15 Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dirancang dalam
dua siklus, masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berada pada level
cukup kreatif sebanyak 20 siswa, 4 siswa berada pada level kreatif, 8 siswa lainnya
berada pada level kurang kreatif; pembelajaran matematika berbasis scaffolding dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII D SMP N 15 Semarang. Hal ini dapat dilihat
pada persentase ketuntasan klasikal siswa yang semula pada siklus I mencapai 75% (24
siswa tuntas) menjadi 100% pada siklus II (32 siswa tuntas). Pembelajaran matematika
berbasis scaffolding dapat meningkatkan aktivitas keaktifan siswa kelas VIII D SMP N 15
Semarang. Hal ini dapat dilihat pada persentase aktivitas siswa yang semula pada siklus
I mencapai 66,41% menjadi 86,33% pada siklus II dan kemampuan guru dalam
pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat pada persentase kemampuan guru
dalam pembelajaran matematika yang semula pada siklus I mencapai 85% menjadi 95%
pada siklus II. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Scaffolding | in_ID |
dc.subject | Keaktifan | in_ID |
dc.subject | Kemampuan Berpikir Kreatif | in_ID |
dc.title | Scaffolding untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 15 Semarang | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |