Membangun Kemandirian Belajar melalui Strategi Metakognitif Matematika
Abstract
Rendahnya kegigihan siswa dalam belajar, baik belajar tentang konsep maupun
prosedur atau algoritmik bahkan menemukan solusi dari suatu masalah, menunjukkan
bahwa siswa tidak memiliki kemandirian, khususnya kemandirian belajar. Kondisi ini
terbentuk dari pengalaman. Pengalaman/belajar yang memberikan kegiatan yang
bermakna sesuai dengan konten materi yang dipelajari, tentuakan menimbulkan sikap
positif. Sikap positif ini diperlukan oleh setiap siswa, antara lain sikap positif dalam
kemandirian belajar. Terdapat hasil dari suatu penelitian melalui metode quasi
eksperimental design dalam bentuk nonequivalent control group design yang
menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan pengalaman belajar menemukan solusi
suatu masalah matematika melalui penggunaan strategi metakognitif dapat membentuk
siswa memiliki kemandirian belajar. Suatu bentuk sikap atau karakter yang penting
dimiliki oleh setiap manusia Indonesia sehingga menjadi komponen bangsa yang sesuai
dengan tujuan pendidikan menurut UURI No. 20 Tahun 2003.