dc.identifier.citation | BSNP (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Inayah, Eka R.N. (2013). Motivasi Berprestasi dan Self-Regulated Learning. Jurnal Online Psikologi, 1(2), hlm. 642-656. Krulik, S., Rudnick. (1995). The New Sourcebook for: Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. USA: A Simon & Schuster Company. Nirmalitasari, O., S. (tanpa tahun). Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berbentuk Open-Strat pada Materi Bangun Datar. FPMIPA Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Surabaya. Nuryani, R. (2013). Penggunaan Strategi Metakognitif untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Matematika. (Skripsi). PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Polya, G. (1973). How to Solve It. New Jersey: Princeton University Press. Schraw, Moshman. (1995). Metcognitive Theories. Educational Psychology Review, 7(4), hlm. 351-371 Suherman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI Warouw, Zusje W.M. (2010). Pembelajaran Cooperative Script Metakognitif (Csm) yang Memberdayakan Keterampilan Metakognitif dan Hasil Belajar Siswa. FPMIPA Biologi. Universitas Negeri Manado. Zimmerman, B.J. (1989). A Social Cognitive View of Selr_Regulated Academic Learning. Educational Psycologist, 25(1), hlm. 3-17. Zimmerman, B.J. (2002). Becoming a Self-Regulated Learner: An Overview. Theory Into Practive, 41(2), hlm. 64-70 | in_ID |
dc.description.abstract | Rendahnya kegigihan siswa dalam belajar, baik belajar tentang konsep maupun
prosedur atau algoritmik bahkan menemukan solusi dari suatu masalah, menunjukkan
bahwa siswa tidak memiliki kemandirian, khususnya kemandirian belajar. Kondisi ini
terbentuk dari pengalaman. Pengalaman/belajar yang memberikan kegiatan yang
bermakna sesuai dengan konten materi yang dipelajari, tentuakan menimbulkan sikap
positif. Sikap positif ini diperlukan oleh setiap siswa, antara lain sikap positif dalam
kemandirian belajar. Terdapat hasil dari suatu penelitian melalui metode quasi
eksperimental design dalam bentuk nonequivalent control group design yang
menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan pengalaman belajar menemukan solusi
suatu masalah matematika melalui penggunaan strategi metakognitif dapat membentuk
siswa memiliki kemandirian belajar. Suatu bentuk sikap atau karakter yang penting
dimiliki oleh setiap manusia Indonesia sehingga menjadi komponen bangsa yang sesuai
dengan tujuan pendidikan menurut UURI No. 20 Tahun 2003. | in_ID |