Show simple item record

dc.contributor.authorKarlimah
dc.date.accessioned2015-06-03T02:13:16Z
dc.date.available2015-06-03T02:13:16Z
dc.date.issued2015-05
dc.identifier.citationBSNP (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Inayah, Eka R.N. (2013). Motivasi Berprestasi dan Self-Regulated Learning. Jurnal Online Psikologi, 1(2), hlm. 642-656. Krulik, S., Rudnick. (1995). The New Sourcebook for: Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. USA: A Simon & Schuster Company. Nirmalitasari, O., S. (tanpa tahun). Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berbentuk Open-Strat pada Materi Bangun Datar. FPMIPA Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Surabaya. Nuryani, R. (2013). Penggunaan Strategi Metakognitif untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Matematika. (Skripsi). PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya. Polya, G. (1973). How to Solve It. New Jersey: Princeton University Press. Schraw, Moshman. (1995). Metcognitive Theories. Educational Psychology Review, 7(4), hlm. 351-371 Suherman, dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI Warouw, Zusje W.M. (2010). Pembelajaran Cooperative Script Metakognitif (Csm) yang Memberdayakan Keterampilan Metakognitif dan Hasil Belajar Siswa. FPMIPA Biologi. Universitas Negeri Manado. Zimmerman, B.J. (1989). A Social Cognitive View of Selr_Regulated Academic Learning. Educational Psycologist, 25(1), hlm. 3-17. Zimmerman, B.J. (2002). Becoming a Self-Regulated Learner: An Overview. Theory Into Practive, 41(2), hlm. 64-70in_ID
dc.identifier.isbn978-602-70471-1-2
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6048
dc.description.abstractRendahnya kegigihan siswa dalam belajar, baik belajar tentang konsep maupun prosedur atau algoritmik bahkan menemukan solusi dari suatu masalah, menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki kemandirian, khususnya kemandirian belajar. Kondisi ini terbentuk dari pengalaman. Pengalaman/belajar yang memberikan kegiatan yang bermakna sesuai dengan konten materi yang dipelajari, tentuakan menimbulkan sikap positif. Sikap positif ini diperlukan oleh setiap siswa, antara lain sikap positif dalam kemandirian belajar. Terdapat hasil dari suatu penelitian melalui metode quasi eksperimental design dalam bentuk nonequivalent control group design yang menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan pengalaman belajar menemukan solusi suatu masalah matematika melalui penggunaan strategi metakognitif dapat membentuk siswa memiliki kemandirian belajar. Suatu bentuk sikap atau karakter yang penting dimiliki oleh setiap manusia Indonesia sehingga menjadi komponen bangsa yang sesuai dengan tujuan pendidikan menurut UURI No. 20 Tahun 2003.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectMasalah Matematikain_ID
dc.subjectStrategi Metakognitifin_ID
dc.subjectKemandirian Belajarin_ID
dc.titleMembangun Kemandirian Belajar melalui Strategi Metakognitif Matematikain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record