dc.contributor.author | Budiyono, Nararya Rahadyan | |
dc.date.accessioned | 2015-12-19T02:08:40Z | |
dc.date.available | 2015-12-19T02:08:40Z | |
dc.date.issued | 2014-05-24 | |
dc.identifier.citation | Arif S. Sadiman. (1984). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Azhar Arsyad. (1995). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Crites, John O. (1981). Career Counseling: Models, Methods, and Materials.New York:McGrawHill Book Company Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character. New York: Bantam Deli Prayitno & Erman Amti. (1994). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Rochmanudin & Marsudi. (2010). Buku Panduan Setelah Lulus SMA/MA/SMK. Yogyakarta: Pramita Publishing. Suharsimi Arikunto. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suherman Uman. (2011). Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung: PPs BK UPI Zuchdi Darmiyati (2011). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press | in_ID |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/6401 | |
dc.description.abstract | Salah satu parameter suksesnya pembangunan nasional adalah kualitas sumber daya manusia yang berkarakter sebagai cerminan jati diri serta ideologi bangsa yang kokoh. Tiga diantara 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter yakni kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab. Fokus makalah ini adalah mempadu-padankan 3 nilai karakter tersebut sebagai modal pembangunan nasional, dengan mengemasnya dalam suatu layanan informasi yang memandirikan terutama mengenai pengambilan keputusan karir. Karakter kerja keras mampu dicapai dengan orientasi karir yang baik sehingga seorang individu memiliki arah tujuan hidup. Orientasi karir ditempuh dengan berbagai upaya yang diantaranya adalah memanfaatkan sedemikian rupa layanan informasi karir, mengolah, mencerna, hingga berakhir pada pengambilan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan. Bagi mayoritas siswa usia sekolah menengah atas, pengambilan keputusan karir diawali dengan merencanakan kelanjutan studi. Data empirik di lapangan menunjukkan sebanyak 95% dari 60 responden siswa yang diambil secara acak menegaskan bahwa informasi mengenai kelanjutan studi sangat penting diberikan untuk memperoleh wawasan dan kesiapan kelanjutan studi. Selanjutnya 89% sangat menyetujui bahwa dalam merencanakan dan membuat strategi kelanjutan studi/karir lebih cepat itu lebih baik. Maka kemasan layanan informasi atau orientasi tentang karir yang tepat guna, dirasa mampu mengantarkan individu pada pembentukan beberapa nilai karakter bangsa yakni kerja keras, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Karakter | in_ID |
dc.subject | Layanan Informasi | in_ID |
dc.subject | Kemantapan Karir | in_ID |
dc.title | Peran Layanan Informasi Untuk Membentuk Karakter Manusia Mandiri dalam Pengambilan Keputusan Karir | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |