Kegiatan Pembersihan Jamban Universitas Sebagai Media Pendidikan Karakter
Abstract
Tujuan tulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang strategi menumbuhkan karakter tangguh pada mahasiswa melalui kegiatan membersihkan jamban universitas. Tulisan ini berdasarkan pengamatan pada kondisi jamban-jamban universitas yang kotor, sehingga mahasiswa enggan menggunakannya dan terpaksa menahan diri bila ingin buang air. Dampaknya adalah proses belajar menjadi terganggu. Pihak yang terganggu lainnya yaitu karyawan, dosen, dan para tamu universitas. Petugas kebersihan universitas tidak bekerja dengan efektif, karena manajemen universitas lemah dan hanya berkutat pada cara-cara untuk bertahan hidup. Solusi yang ditawarkan adalah mengajak mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan karakter bertaraf internasional IAYP (International Award for Young People). Salah satu kegiatan program tersebut adalah pelayanan masyarakat. Operasionalisasi kegiatan adalah mahasiswa membersihkan jamban sebagai bentuk kegiatan pelayanan masyarakat. Mahasiswa membersihkan jamban paling tidak sekali dalam seminggu, dan dilakukan selama 12 minggu. Apabila kegiatan itu dilakukan sebagai pilihan spesialisasi, maka mahasiswa melakukannya selama 24 minggu (untuk pendidikan karakter level perunggu). Alasan melibatkan mahasiswa IAYP adalah perilaku membersihkan jamban selalu dipersepsikan buruk (misalnya sebagai bentuk hukuman). Padahal sebenarnya membersihkan jamban secara teratur merupakan pembentukan kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat. Dampak program IAYP adalah jamban menjadi lebih terawat, proses belajar mengajar menjadi lebih lancar, persepsi buruk tentang perilaku membersihkan jamban berubah menjadi positif, karakter mahasiswa terbentuk menjadi lebih tangguh, dan mahasiswa mendapatkan penghargaan pendidikan karakter tingkat internasional.