dc.identifier.citation | Anderson,D, (1992). The loss of Virtue: Moral confusion and Disorder in Britain and American ,Teachers collegs: Newyork Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa, Bandung: Widya Aksara Press. _______________, (2009). Inovasi Pembelajaran Project Citizen, Bandung: Program Studi PKn SPS UPI. Borg, Walter R dan Gall, Meredith D. (1987). Educational Research: An Introduction. New York: Longman Center for Indonesian Civic Education. (1999). Democratic Citizen in a Civil Society: Report of the Conference on Civic Education for Civil Society, Bandung:CICED Creswell, JW. Plano C& Vicky L, (2007). Designing and conducting mixed methods research . Thousand Oaks-London: Sage Publications Daroeso, Bambang, (1986). Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu Dimerman, S, (2009). Characther Is The Key ( How To Unlock The Best in Our Children and Ourselves). John Wiley & Sons: Canada Donie Koesuma, (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik di Zaman Global. Grasindo: Jakarta ______________, (2010). Pendidikan Karakter. Grasindo: Jakarta Endah Sulistyowati, (2012). Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter . Citra Aji Parama : Yogyakarta Fatchul Mu’in, (2011). Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik. Ar- Ruz Media: Jogyakarta Furqon Hidayatullah, M. (2011). Guru Sejati: Membangun berkarakter kuat dan cerdas. , Yuma Pustaka: Surakarta Gall, Meredith D.; Gall, Joyce P.; dan Borg, Walter R. (2011). Educational Research. Boston: Pearson Education, Iknc Joyce, B & Weil M, (2009). Model Of Teaching. New Jersey, Prentice- Hall, Inc Joyce, Bruce, Marsha Weill, Emily Calhoun, (2011). Model Of Teaching ( Alih Bahasa: Ahmad Fawaid dan Ateilla Mirza) Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kemendiknas, (2010). Kebijakan Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Sosialisasi Kurikulum 2013 untuk Asesor Sertifikasi Guru, di Rayon 111 Universitas Negeri Yogyakarta, Juli 2013. Kohlberg, Lawrence, (1977). Tahap – Tahap Perkembangan Moral, Yogyakarta: Kanisius Larry P.N, Darcia Narvaez, (2014). Handbook Pendidikan Moral dan Karakter ( Handbook of Moral and Character Education). Bandung: Nusa Media Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility, New York: Simon & Schuster, Inc _______. (2004). Character Matters: How to Help Our Children Develop Mayer, RE, (2008). Leraning and Instruction . New Jersey: Pearson Megawangi, Ratna, (2004). Pengembangan Program Pendidikan Karakter Di Sekolah: Pengalaman Sekolah,http. pendidikan.com/Pilar pendidikan Karakter/ diakses pada tanggal 15 Januari 2014. Mohamad Mustari, (2011). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Laksbang Pressindo Moleong, Lex, (1998). Metodologi Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya | in_ID |
dc.description.abstract | Dengan diterapkannya Kurikulum 2013 maka diharapkan ditemukan sebuah pengembangan model pembelajaran Character Project Citizen dalam Pendidikan Kewarganegaraan yang akan memperkuat nilai moral sebagai pilar pendidikan karakter sebagaimana kebijakan pemerintah yang secara simultan dan sinergis akan menguatkan karakter bangsa, sehingga dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat mengintegrasikan nilai –nilai karakter serta akan memunculkan pemahaman dan perilaku warganegara yang mampu mencerminkan nilai moral. Masalah moral, pembelajaran moral atau karakter moral saat ini juga menjadi bahan perbincangan pada masa sekarang terutama dikaitkan dengan kualitas karakter moral manusia di era reformasi saat ini. Tingkatan kualitas karakter moral manusia Indonesia , selain menghadapi masalah rancunya atau anomali nilai moral yang terjadi dalam masyarakat, juga diduga tengah menuju pada tataran yang paling rendah dalam kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Motode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan yang didukung dengan kajian pustaka dan literatur dokumen serta didukung dengan teknik Trianggulasi Data sesuai dengan permasalan yang dibahas. Hasil penelitian pendahuluan yang sudah dilakukan adalah bahwa Model pembelajaran pendidikan kewarganegaran apabila dikaitkan dengan penerapan pendidikan karakter yang menyentuh pada aspek nilai moral masih belum maksimal mencapai tujuan yang diharapkan. Paling tidak ada tiga alasan mengapa seorang guru harus mampu mengembangkan model. Pertama, belum ada model sebelumnya; kedua, sudah ada model tetapi model tersebut kurang berfungsi secara baik; dan ketiga, sebagai variasi atas model-model yang sudah ada dan boleh jadi sudah berfungsi dengan baik. bahwa model pembelajaran yang digunakan oleh guru di dalam kelas masih bersifat konvensional. Dan pengembangan model pembelajaran yang digunakan belum mampu mengintegrasikan pendidikan karakter secara utuh, sehingga masih jauh dari harapan/ tujuan yang telah direncanakan oleh pemerintah, disebabkan oleh masih rendahnya sosialisasi yang dilakukan oleh sekolah terhadap guru sehingga berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi guru secara proffesional dan pencapaian kompetensi siswa. Temuan di lapangan dan hasil analisis menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn selama ini cenderung negatif. Mereka memandang PKn sebelah mata (meremehkan). PKn dipandang sebagai second matter; tidak begitu penting karena tidak di UAN-kan, dan hanya mengajarkan teori-teori saja. Model dan metode mengajar guru PKn yang cenderung tidak variatif (monoton), sarana dan prasarana dan media pembelajaran yang terbatas, perangkat pembelajaran PKn yang dipegang guru yang terbatas, dan penekanan pembelajaran yang terbatas di ranah knowledge (saja) adalah serangkaian persoalan yang dihadapi baik siswa ataupun guru dalam pembelajaran PKn. | in_ID |