dc.contributor.author | Khulafa, Faris Nur | |
dc.contributor.author | Umami, Fahry Zatul | |
dc.contributor.author | Putri, Ratna Hapsari | |
dc.date.accessioned | 2017-07-31T00:47:33Z | |
dc.date.available | 2017-07-31T00:47:33Z | |
dc.date.issued | 2017-05-13 | |
dc.identifier.citation | Alma. (2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta. BPS. (2017). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Fabruari Tahun 2017. Diakses tanggal 1 Mei 2017 dari ntb.bps.go.id/webs/brs_ind/brsInd 20170505143137.pdfv. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta Dharma, Surya. (2008). Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan. Direktorat Tenaga Kependidikan. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal. Drucker, Peter F. (2007). Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles. Oxford: ButterworthHeinemann. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995 Tentang gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan Piaget, J. (1977). The Essential Piaget. ed by Howard E. Gruber and J. Jacques Voneche Gruber, New York: Basic Books. Piaget, J. (1983). "Piaget's theory". In P. Mussen (ed). Handbook of Child Psychology. 4th edition. Vol. 1. New York: Wiley Poerwati, Endah Loeloek, dkk. (2013). Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pusaka. Ranto. (2007). Korelasi antara Motivasi, Knowledge of Entreprenurship dan Indepen-densi dan The Entrepreneur’s Performance pada Kawasan Industri Kecil, Manajemen Usahawan Indonesia, LMFE-UI, Jakarta. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suherman. (2008). Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Susilaningsih. (2015). Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi: Pentingkah untuk Semua Profesi?. Jurnal Ekonomia dan Bisnis Vol 2 Nomor 1. E-ISSN 2460-1152. Tempo. (2016). Menangkan MEA, Jokowi: RI Perlu 5,8 Juta Pengusaha Muda Baru. Diakses pada 1 Mei 2017 dari https://m.tempo.co/read/news/2016/05/ 23/092773404/menangkan-mea jokowiri-perlu-5-8-juta-pengusaha-muda-baru. | in_ID |
dc.identifier.isbn | 978-602-70471-2-9 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/9069 | |
dc.description.abstract | Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA mulai berlaku pada 1 Januari 2016. Salah satu
komponen penting bagi Indonesia untuk menghadapi MEA adalah jumlah wirausahawan
dalam negeri, karena wirausahawan memiliki peranan besar dalam mendukung
perekonomian. Namun, sangat disayangkan, jumlah wirausahan di Indonesia hanya 1,56%,
padahal idealnya adalah 2%. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mengembangkan
solusi berupa intergrasi pendidikan kewirausahaan di SD dalam bentuk muatan lokal.
Pendidikan kewirausahaan penting untuk diberikan mengingat pembentukan karakter
kewirausahaan perlu dibina semenjak usia dini, agar kedepannya banyak bermunculan
wirausahawan Indonesia. Dalam mengembangkannya, penulis berlandaskan teori kognitif
Piaget, dimana anak SD mengalami fase operasional kongkret, sehingga pengembangan
pendidikan kewirausahaan dikemas dengan kegiatan yang nyata dan kongkret. Dengan
adanya penulisan karya ini diharapkan mampu menjadi refrensi metode pendidikan
kewirausahaan yang ada di SD dan berimplikasi pada meningkatnya jumlah wirausaha yang
ada di Indonesia. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMS | in_ID |
dc.subject | Pendidikan Kewirausahaan | in_ID |
dc.subject | Sekolah Dasar | in_ID |
dc.title | Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Dasar | in_ID |