Interaksi Pada Pendekatan Saintifik (Kajian Teori Scaffolding)
Abstract
Pendekatan saintifik merupakan salah satu unsur strategis di dalam praktik Kurikulum 2013 (K13).
Pendekatan saintifik tersebut memiliki lima unsur yang merupakan satu kesatuan, yaitu: mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Kelima unsur tersebut tercantum di
dalam Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 103, Pasal 2, Ayat 8,
Tahun 2014. Kajian yang dilakukan oleh Reiser menunjukkan bahwa pendekatan saintifik merupakan
kegiatan yang membutuhkan komponen interaksi kognitif dan sosial (Reiser, 2004; 279). Oleh
karenanya, konsep pendekatan santifik tidak dapat terlepas dari teori scaffolding yang dikemukakan
oleh Wood, Bruner, dan Ross pada tahun 1976. Ketiga peneliti tersebut melakukan kajian yang
beranjak dari teory Sosikultural Vygotsky mengenai interaksi sosial dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran dari beberapa peneliti tersebut, maka artikel ini mengkaji mengenai interaksi
yang terjadi pada pendekatan saintifik berlandaskan teori scaffolding yang berbentuk gagasan ilmiah.