dc.contributor.author | Fatimah, Siti | |
dc.contributor.author | Sumardi | |
dc.contributor.author | Kholid, Muhammad Noor | |
dc.date.accessioned | 2015-05-13T08:43:22Z | |
dc.date.available | 2015-05-13T08:43:22Z | |
dc.date.issued | 2015-03-07 | |
dc.identifier.citation | [1] Assessment Reform Group. 2002. “Assessment for Learning: 10 principles” (online), (http://www.aaia.org.uk/afl/assessment-reform-group/, diakses tanggal 26 September 2014). [2] Aminah, Elis. dkk. 2013. “Kontribusi Motivasi Belajar dan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kota Salatiga”. Jurnal Teknologi Pendidikan, 1 (2): 113-125. [3] Balım, Ali Günay. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and Inquiry Learning Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal of Educational Research, 35, 1-20. [4] Basuki, Ismet dan Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [5] Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava medika. [6] Fathurrahman, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. [7] Febrialdi. 2013. “Siswa Indonesia Peringkat 64 dari 65 Negara, tapi Paling Bahagia di Dunia” (online), (http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/06/siswa-indonesia-palingbahagia-di-dunia-615696.html, diakses tanggal 26 September 2014). [8] Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama. [9] Ies National Center for Education Statistics. 2012. Highlights From TIMSS 2011 Mathematics and Science Achievement of U.S. Fourth- and EighthGrade Students in an International Context (NCES 2013-009 Revised). Washington, DC: U.S. Department of Education. (http://nces.ed.gov/pubs 2013/2013009_1.pdf, diakses tanggal 10 September 2014). [10] Ngalimun. 2014. Strategi dan Model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. [11] Nwabude, Aaron Ronnie. 2011. “Using a Vle to Enhance ‘Assessment for Learning’ Mathematics in School Scector”. International Journal of Managing Information Technology (IJMIT), 3 (3): 93-103. | in_ID |
dc.identifier.issn | 978.602.361.002.0 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5967 | |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh
masing-masing kategori model pembelajaran, tingkat motivasi, dan interaksinya
terhadap prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental semu dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun ajaran 2014/2015.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 59 siswa. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket motivasi. Uji
coba instrumen tes prestasi meliputi validasi internal, validasi eksternal, dan
reliabilitas. Uji coba instrumen angket motivasi meliputi validasi internal, validasi
eksternal, dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan metode
Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Barlett. Uji
keseimbangan menggunakan uji-t. Uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua
jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh simpulan: (1)
Prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran Discovery
Learning berbasis Assessment for Learning lebih baik dibandingkan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis Assessment for Learning. (2) Prestasi
belajar matematika siswa yang mempunyai tingkat motivasi tinggi lebih baik
dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tingkat motivasi
sedang dan rendah, serta prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tingkat
motivasi sedang lebih baik dibandingkan prestai belajar matematika siswa yang
mempunyai tingkat motivasi rendah. (3) Siswa dengan tingkat motivasi tinggi,
sedang, dan rendah model pembelajaran Discovery Learning berbasis Assessment for
Learning memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Assessment for Learning. (4) Model
pembelajaran Discovery Learning berbasis Assessment for Learning dan Problem
Based Learning berbasis Assessment for Learning prestasi belajar matematika siswa
dengan tingkat motivasi tinggi lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika
siswa dengan tingkat motivasi sedang dan rendah, serta prestasi belajar matematika
siswa dengan tingkat motivasi sedang lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar
matematika siswa dengan tingkat motivasi rendah. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Assessment for Learning | in_ID |
dc.subject | Discovery Learning | in_ID |
dc.subject | Motivasi | in_ID |
dc.subject | Problem Based Learning | in_ID |
dc.title | Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning (DL) dan Problem Based Learning (PBL) Berbasis Assessment for Learning (AFL) terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Tingkat Motivasi Siswa | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |